23 tahun lalu, bapak berpulang ke rumah tuhan. Ada banyak air mata yang mengantar kepergiannya. Mama terlihat berusaha tegar meski berulang kali harus menyeka air mata yang mulai menjejakkan alur di pipinya. Mungkin saat itu mama tak ingin melihat kami, kelima anaknya yang saat itu masih belasan tahun, patah arang melihat bapak pergi tanpa meninggalkan apapun selain rumah dinas.
Kini, 23 tahun berlalu. Bapak sudah damai di atas sana. Ada banyak doa yang hingga kini masih terus terkirim untuknya. Mama masih terus berusaha tegar meski berulang kali harus menyeka keringat yang membasahi kulitnya yang mulai mengerut. Mungkin mama tak ingin melihat kami, kelima anaknya yang sebenarnya kini telah layak mandiri, mendapat kesulitan karena tak bisa lagi menadahkan tangan ke padanya.

180508
03.00 am
Mom…love u!

0 komentar: